Jumat, 15 Agustus 2008

Malas

Pagi itu jam 5.00 WITA, aku masih setengah bangun, lalu terdengar adzan shubuh. Ah berat rasanya membuka kelopak mata untuk bangkit dan mengambil air wudhu seperti halnya yang harus dilakukan setiap muslim. Tidur pun aku lanjutkan kembali kali ini lebih nyenyak karena nyatanya aku baru bangun jam 10.00 ! Saat bangun aku teringat bahwa aku tidak menunaikan kewajiban salah satu dari lima rukun Islam itu.

Malas, hal ini menyelimutiku dalam 5 tahun terakhir. Tercatat bahwa aku sering bermalas-malasan di tempat tidur seperti kejadian di atas dalam 5 tahun belakangan. 5 tahun karena sebelumnya aku tidak seperti ini. Sebelumnya aku termasuk anak yang rajin, rajin membantu orang lain, mengerjakan PR dan terutama bangun pagi.

Aku sedih melihat perilakuku ini. Ingin kuubah tapi sulit rasanya karena malas termasuk nafsu yang sangat besar. Sangat besar untuk bisa dicegah agar tidak dilakukan. Aku sudah berumur 20 tahun sekarang dan aku telah duduk di bangku kuliah. Harus ada sedikit kedewasaan untuk merubah perilaku-perilaku buruk.

Aku terkadang berpikir untuk menganggap bahwa tidak perlu lagi merasakan kesenangan dalam hidupku. Ini semua karena aku seperti dilanda penyesalan untuk membayar perilaku buruk selama 5 tahun. Sudah, tidak usah lagi ada main PS, internetan dan termasuk tidur di pagi hari untuk membalas semuanya. Tidak enak memang tapi ini seperti sumpah untuk bangkit menuju hidup yang berkualitas.

Aku pikirkan dampaknya, karena malas ini syukur-syukur aku bisa lulus SMA, nilai-nilai kuliahku betul-betul jeblok. Di SMA aku sudah malas belajar, sewaktu UAN aku dibantu contekan oleh temanku, tapi ini hanya satu mata pelajaran yaitu matematika. Parahnya, lulus SMA aku masuk jurusan matematika ! Syukur-syukur bisa lulus UAN matematika eh ini kok ketemu sama matematika lagi. Matematika tentu saja tidak mengizinkan orang malas sepertiku untuk menguasainya. Aku tidak berbahagia dengan nilai-nilaiku selama 2 tahun kuliah karena sama sekali tidak bisa dibilang bagus.

Semoga malas ini menjadi pelajaran bagi setiap orang, untuk tidak mengikutinya.

Tidak ada komentar: